[tutup]

Posting

Kamis, 27 Oktober 2011

Sistem Informasi Terpadu



Aktivitas-Aktivitas Logistik

1.      Pelayanan Pelanggan (Customer Service)

adalah suatu proses yang berlangsung diantara pembeli, penjual, dan pihak ketiga yang menghasilkan nilai tambah untuk pertukaran produk atau jasa dalam jangka waktu pendek (missal, transaksi tunggal) maupun dalam jangka waktu panjang (missal, hubungan berdasarkan kontrak).

Menurut Bernard J. La Londe dan Paul Zinszer, ada 3 elemen dalam customer service, diantaranya :
1.    Elemen pratransaksi
Berhubungan dengan kebijakan manajemen dan tidak berhubungan langsung dengan logistic, tetapi berhubungan dengan penjualan.

           2.    Elemen transaksi
            Elemen spesifik dari transaksi adalah :
Ø  Stockout level, merupakan pengukuran ketersediaan produk.
Ø  Informasi pemesanan, merupakan kemampuan  menyediakan informasi yang akurat dan cepat pada pelanggan tentang status persediaan, status pemesanan, tanggal pengiriman, serta status back-order.
Ø  Elemen siklus pemesanan, merupakan total waktu yang dibutuhkan mulai dari pemesanan pelanggan sampai pengiriman kepada pelanggan. Komponen dari siklus ini meliputi komunikasi pemesanan, masukan pemesanan, proses pemesanan, pengambilan pesanan, pengemasan, serta pengiriman.
Ø  Mempercepat pengiriman untuk mengurangi waktu siklus pemesanan normal.
Ø  Pemindahan pengangkutan, merupakkan pengangkutan produk diantara lokasi-lokasi untuk menghindari stockout. Dll

3.    Elemen post-transaksi
     Elemen spesifik dari post-transaksi adalah :
Ø   Instalasi, jaminan, perbaikan, perubahan, dan suku cadang.
Ø Produk tiruan, perusahaan dapat menarik kembali produk yang dapat berbahaya dari pasaran sesegera mungkin bila teridentifikasi suatu masalah.
Ø Cara menangani klaim, keluhan dan retur.
Ø Pergantian produk sementara untuk menunggu barang pesanan ataupun penantian perbaikan produk yang dibeli sebelumnya.
Kinerja Customer Service dapat diukur dan dikendalikan dengan cara :
Ø    Membuat standar kinerja secara kuantitatif untuk tiap elemen service.
Ø    Mengukur kinerja actual untuk tiap elemen service
Ø    Analisis penyimpangan antara service actual dan standar
Ø    Mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menerapkan  kinerja actual
Ø    Perusahaan seharusnya meletakkan perhatian pada elemen yang menurut pelanggan penting.
Ø   Standar perusahaan mencerminkan apa yang pelanggan butuhkan, bukan apa yang pihak manajemen rasakan tentang kebutuhan pelanggan.

2.      Ramalan Permintaan
Untuk mengetahui kesempatan-kesempatan yang terbuka bagi perusahaan, serta apa yang harus dilakukan oleh perusahaan di masa dating, maka perusahaan perlu mengetahui keadaan di masa depan, khususnya permintaan atau kebutuhan. Dengan adanya gambaran tentang keadaan permintaan atau kebutuhan di masa depan, maka perusahaan dapat menyusun rencana-rencana kegiatan yang harus diklakukan dengan lebih baik dan menghindarkan dari kegiatan yang dapat menimbulakan kerugian atau kekeliruan di masa depan.
           
Ramalan permintaan untuk menentukan, antara lain:
Ø  Berapa banyak dari tiap barang yang diproduksi perusahaan yang harus di angkut ke berbagi pasar.
Ø  Untuk mengetahui dimana asalnya permintaan, sehingga dapat menempatkan dan menyimpan produk dengan jumlah yang tepat disetiap area pasar.

Beberapa sumber data yang dapat digunakan dalam melakukan peramalan permintaan, antara lain adalah :
Ø  Pendapat pelanggan
Ø  Catatan dan pendapat distributor
Ø  Catatan penjualan dari perushaan sendiri.
Factor-faktor dalam peramalan yang perlu untuk diperhatikan adalah :
Ø  Arah pertumbuhan atau perkembangan
Ø  Pengaruh musiman

3.      Manajemen Persediaan (Inventory management)
Merupakan sejumlah bahan-bahan, bagian-bagian yang disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk dilakukan proses produksi, serta barang-barang jadi yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan setiap waktu. Kegunaan persediaan itu sendiri adalah :
Ø  Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.
Ø  Untuk mengantisipasi bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
Ø  Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik baiknya.
Ø  Persediaan dapat diminimumkan dengan mengadakan perencanaan produksi yang lebih baik.

Jenis-jenis persediaan menurut fungsinya, adalah :
Ø  Batch/ Lot Size Inventory
Persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu.
Ø  Fluctuation Stock
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
Ø  Anticipation Stock
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang dapat diramalkan.

Jenis-jenis persediaan menurut jenis barang, diantaranya :
Ø  Persediaan barang baku
Ø  Persediaan komponen-komponen rakitan ynag diperoleh dari perusahaan lain
Ø  Persediaan bahan pembantu/ penolong (supplies)
Ø  Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses.
Ø  Persediaan barang jadi.

Fungsi-fungsi persediaan adalah :
Ø  Fungsi Decoupling
Adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permitaan pelanggan tanpa tergantug pada supplier.
Ø  Fungsi Economic Lot Sizing
Perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar karena mempertimbangkan penghematan yang mungkin muncul.
Ø  Fungsi Antisipasi
Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu, maka perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman.

                                                                                                      Lanjutan
0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda

Posting Komentar

Entri Populer