[tutup]

Posting

Kamis, 27 Oktober 2011

Sistem Informasi Terpadu



Konsep SCM
( Supply Chain Management )

SCM adalah system yang memungkinkan perpindahan barang dari produsen agar hal-hal seperti keterlambatan penyampaian, salah barang dll bisa dikurangi atau tidak terjadi. Dan merupakan konsep baru dalam masalah logistic.
Konsep lama logistic, yaitu sebagai persoalan intern perusahaan dan pemecahannya diutamakan pada pemecahan intern perusahaan.
Konsep baru logistic, yaitu dilihat sebagai masalah yang lebih luas sejak dari bahan dasar sampai barang jadi yang dipaki oleh konsumen akhir, sehingga merupakan rantai penyediaan barang.

Definisi SCM menurut Fortune Magazine (1994),
SCM dianggap sama dengan distribusi, sama dengan logistic, yaitu proses dimana perusahaan memindahkan material, komponen, dan produk ke pelanggan dalam jumlah, lokasi, dan waktu yang tepat sehingga dapat bersaing dalam harga dan kualitas.

Tujuan SCM
Adalah untuk memastikan sebuah produk berada pada tempat dan waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan pelanggan, tanpa menciptakan stok yang berlebihan atau kekurangan.
SCM yang efektif adalah :
  • Hemat waktu dan efisien untuk semua kegiatan
  • Hemat biaya produksi, penyimpanan dan pengadaan
  • Komunikasi global secara cepat dan tepat
  • Distribusi global yang efektif untuk barang dan jasa
Keuntungan :
  1. Mengurangi inventory barang, sehingga biaya dapat lebih ditekan.
  2. Menjamin kelancaran penyediaan barang, mulai asal barang(barang pembuat), supplier, perusahaan, distributor, sampai konsumen terakhir.
  3. Menjamin kualitas, dimana kualitas barang jadi tidak hanya ditentukan pada proses produksi tapi juga ditentukan kualitas bahan mentahnya serta kualitas keamanan dalam pengirimannya.

Komponen dasar SCM
  1. Supplier, yaitu perusahaan yang menyediakan bahan pertama yang berupa bahan baku, bahan penolong, bahan dagangan, suku cadang dll.
  2. Manufacturer (plants, assembler, fabricator), yaitu perusahaan yang melakukan pekerjaan membuat, memfabrikasi, mengasembling, atau menyelesaikan barang (finishing).
  3. Distributor ,yaitu perusahaan yang menerima hasil produk dari manufacturer sebelum disalurkan lagi ke pengecer.
  4. Retailer (pengecer), yaitu perusahaan yang menerima produk dari distributor dan langsung menjualnya kepada pelanggan.
  5. Customers (pelanggan), yaitu para pembeli atau pengguna barang dimana merupakan pembeli akhir yang melakukan pembelian.
Aktivitas dalam SCM
·         Chain 1 : Supplier
Jaringan logistic (logistics network) bermula dari sini.
·         Chain 1-2 : Supplier è Manufacture
Jaringan ini merupakan potensi  untuk melakukan penghematan, misalnya : penghematan inventory dan biaya gudang.
·         Chain 1-2-3 : Supplier è Manufacturer è Distributor
Barang dari manufacturer disalurkan ke pelanggan dengan melalui distributor.
·         Chain 1-2-3-4 : Supplier è Manufacturer è Distributor è Retailer
Barang dari distributor disalurkan lagi dalam jumlah yang lebih kecil kepada retailer. Pada tahap ini juga potensi penghematan dalam inventory dan biaya gudang.
·         Chain 1-2-3-4 : Supplier è Manufacturer è Distributor è Retailer è Customers
Barang yang diletakkan di outlets oleh retailer ditawarkan langsung kepada pelanggan atau pengguna barang tersebut. Mata rantai supply chain betul-betul berhenti pada tahap ini.

MANAJEMEN LOGISTIK DAN SCM
Persamaan antara menajemen logistic dan SCM adalah :
1.      Keduanya menyangkut pengelolaan arus barang dan jasa.
2.      Keduanya menyangkut pengelolaan mengenai pembelian, penyimpanan, pengangkutan, administrasi dan penyaluran barang.
3.      Menyangkut usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan barang.
Perbedaan antara manajemen loogistik dengan SCM adalah :

Manajemen Logistik
SCM
  1. Mengutamakan pengelolaan, termasuk arus barang dalam perusahaan.
  1. Mengutamakan arus barang antar perusahaan, mulai hulu sampai hilir.
  1. Berorientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana arus barang dan informasi di seluruh perusahaan
  1. Atas dasar kerangka kerja, mengusahakan hubungan dan koordinasi anatr proses dari perusahaan lain dalam business pipelines, mulai dari supplier sampai pelanggan.

Aktivitas-aktivitas utama logistic, diantaranya:
Ø  Customer service (pelayanan pelanggan)
Ø   Demand forecasting (peramalan permintaan)
Ø   Inventory management (manajemen persediaan)
Ø   Logistics communication (komunikasi logistik)
Ø   Material handling (penanganan material)
Ø   Order processing (proses pemesanan)
Ø   Packaging (pemesanan)
Ø  Plants and warehouse site selection (pemilihan lokasi pabrik dan gudang)
Ø  Warehousing and storage (gudang dan penyimpanan) dll

Salah satu konsep yang digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif adalah konsep the value chain, yang diberikan oleh Michael Porter. Aktivitas the value chain dikategorikan menjadi 2 tipe, yaitu :
  1. Primary Activity
Adalah aktivitas yang berperan langsung dalam hal penciptaan fisik barang hasil produksi, penjualan dan pendistribusiannya kepada pembeli. Yang termasuk Dalam primary activity adalah :
Ø  Inbound logistics
Ø  Operations
Ø  Outbound logistics
Ø  Market and sales
Ø  Services
  1. Support Activity
Adalah aktivitas yang membantu primary activity. Yang termasuk dalam support activity adalah :
Ø  Infrastructure
Ø  Human resources
Ø  Technology development
Ø  Procurement
Dalam hal ini yang perlu digaris bawahi adalah mengembangkan hubungan partnering dan co-makership dengan organisasi lain, baik upstream maupun downstream.\
Partnering menekankan pada “ Kemitraan
Co-makership menekankan pada “ kerja sama membuat barang bersama
0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda

Posting Komentar

Entri Populer